Saturday, November 21, 2009

10 JURUS DO'A DIKABULKAN



APA SIH RAHASIA DOA KITA DIKABUL OLEH-NYA?
TERNYATA MUDAHLOH KALAU KITA JUGA TAU APA YG HARUS DIHINDARI DALAM BERDOA.IBARAT PERIBAHASA "KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA" YUK SEMPURNAKAN ADAB NYA, JELASNYA SEPERTI INI:

ADAB BERDOA

1.MEMAKAN MAKANAN DAN PAKAIAN DARI YANG HALAL
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim

2. HENDAKNYA MEMILIH WAKTU DAN KEADAAN YG UTAMA, seperti:

A. tengah malam, Rasulullah saw. bersabda:

“Keadaan yang paling dekan antara Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.”

Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”

B. saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.”

C. ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.”

D. antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah.”

E. ketika bertemu musuh. Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”

F. ketika hujan turun. Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”

G. potongan waktu akhir di hari Jum’at. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”

H. doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya. Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”

I. hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun malam berdoa. Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah pasti mengabulkannya.”

3. BERDOA MENGHADAP KIBLAT DAN MENGANGKAT TANGAN

Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”

4. DENGAN SUARA LIRIH, TDK KERAS & TDK TERLALU PELAN

Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”

5. TDK MELAMPAUI BATAS DALAM BERDOA

Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.

6. RENDAH DIRI DAN KHUSYU.
Allah swt. berfirman:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:

“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”

7. SADAR KETIKA BERDOA, YAKIN AKAN DIKABULKAN DAN BENAR DALAM PENGHARAPAN

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad

Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”

Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt. mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt. berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Al-Hijr:36-37

8. HENDAKNYA KETIKA BERDOA MEMELAS, MENGANGGAP BESAR APA YG DI DOAKAN DAN DIULANG 3X

Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”

9. HENDAKNYA KETIKA BERDOA DIMULAI DGN DZIKIR KPD ALLAH DAN MEMUJINYA & AGAR MENGAKHIRINYA DGN SHALAWAT ATAS NABI SAW

10. TAUBAT & MENGEMBALIKAN HAK ORANG YG DIZHALIMI, MENGHADAP ALLAH DGN RINGAN

Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”

Ia melanjutkan: “Dengan sikap hati-hati dari apa yang diharamkan Allah swt. Allah akan mengabulkan doa dan tasbih.”

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau, kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”

Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.” Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”

Dari Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan tenggelam.”

MENGHINDARI KESALAHAN DALAM BERDOA:

Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah:

1. BERDOA UNTUK KEBURUKAN KELUARGA, HARTA DAN JIWA

Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam Muslim

2. TERLALU KERAS DALAM BERDOA. Allah berfirman:

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” Al-Isra’:110

3. MELAMPAUI BATAS. Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.

4. BERDOA DENGAN PENGECUALIAN. Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.”

5. TERGESA-GESA.
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Akan diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, maka atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari

Semoga kesungguhan doa kita, akan dikabulkan oleh ALlah SWT.
Sumber:Ustadz Ulis Tofa, Lc
http://www.dakwatuna.com/2009/10-adab-agar-doa-dikabulkan/
Wassalamualaiukm Wr. Wb.

Manifestasi TAUBAT NASUHA




Naubatan nasuha merupakan taubat yang sesungguh-sungguhnya yang didasarkan dari lubuk hati yang paling dalam karena menyadari segala kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan. Menurut para ulama ada tiga tanda-tanda bahwa seseorang itu telah sadar dan taubat yang sesungguhnya yaitu:

1. Mengakui segala kesalahan yang pernah dilakukannya.
Ini adalah tahapan taubat yang paling awal yaitu pengakuan terhadap kesalahannya yang biasanya disertai dengan ucapan Astagfirullah Al Adzim, ada juga orang yang hanya sampai di sini taubatnya tetapi masih mendingan daripada orang yang tidak pernah merasa bahwa dirinya banyak berbuat salah.

2. Berjanji bersungguh-sungguh untuk tidak akan pernah mengulangi kesalahannya kemudian ditandai dengan usaha yang serius untuk merealisasikan dari janjinya tersebut. Seperti jika misalnya dia dahulu adalah seorang pemabuk, penjudi, pezina, atau dosa-dosa yang lain, maka dia akan berusaha untuk tidak mendekatinya apalagi melakukan perbuatan tersebut.

3. Berusaha untuk melakukan kebaikan dan perbaikan untuk dirinya yaitu melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah Swt seperti menunaikan shalat dan terus melakukan perbaikan terhadap shalatnya, melaksanakan puasa, zakat, menolong sesama yang membutuhkan dan seluruh ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt.



Namun sebagai manusia biasa yang terkadang khilaf pasti kita tidak akan pernah selamanya luput dari kesalahan yang terpenting di sini yang Allah nilai yaitu usaha kita untuk betul-betul bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kriteria-kriteria taubat tersebut. Kalau suatu saat kita terjatuh di lubang kesalahan, maka kita akan berusaha untuk bangkit kembali dan terus melakukan kebaikan. Dan yang paling utama di sini adalah kita minta tolong kepala Allah Yang Maha Menguasai Kehidupan agar Dia sudi kiranya memberi hidayah dan jalan sehingga kita tidak menjadi orang yang salah jalan karena kita memang manusia biasa yang sangat terbatas kemampuannya.

Jika Taubat dilandasi dengan penuh hati, maka hati kita lambat laun akan terus terbuka menerima hidayah Allah sehingga jika yang dahulunya hati tertutup dengan kebaikan maka akan terbuka dengan pemahaman-pemahaman kebaikan.

TAUBAT



Segala yang Dilakukan, Sekecil Apapun Itu akan Kembali Kepada Pelakunya


Saudaraku……
Begitu banyak di antara kita yang masih saja belum ingin taubat terhadap segala perbuatan yang ia lakukan, masih larut dalam gelimang maksiat dan dosa, Masih bangga terhadap dosa-dosa yang ia kerjakan, atau mungkin juga banyak yang merasa bahwa apa yang dia kerjakan buakanlah perbuatan dosa. Padahal Allah SWT telah memberikan petunjuk di dalam Al-Qur’an dengan firmannya:

“Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan meskipun sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan sebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”(Q.S. Al-Zalzalah)

Terang dan nyata sekali apa yang Allah janjikan tersebut bahwa segala yang dilakukan sekecil apapun akan kembali kepada pelakunya. Kita bisa lihat fenomena yang terjadi di lingkungan kita mulai yang paling dekat yaitu diri kita sendiri, tidakkah kita sadari bahwa segala sesuatu yang kurang mengenakkan yang dialami sekarang merupakan manifestasi dari kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Kalau kita sekarang susah dalam kehidupan atau keadaan perekonomian sesungguhnya itu karena kesalahan kita dahulu, mengapa kita tidak betul2 mempersiapkan diri dengan berdoa, belajar dan berbuat kebaikan sehingga sekarang kita nikmati hasilnya. Atau kita lihat teman-teman kita yang sekarang baik dan kurang baik kehidupannya dalam segi ekonomi dll, kemudian kita review kembali bagaimana kelakuan dan tindakannya masa lalu, maka akan kita lihat sesuatu yang berhubungan antara masa lalunya dan keadaannya sekarang.

Meskipun ada orang yang dahulunya tindakannya buruk tetapi sekarang berubah total itu karena melalui suatu proses yang panjang. Mungkin karena doa-doa orang tuanya atau saudara-saudaranya yang saleh, atau mungkin ada kebaikan yang pernah ia lakukan meskipun kecil di mata manusia akan tetapi Allah menilai besar, kemudian Allah berkuasa penuh untuk mengubahnya melalui jalan-jalan hidayah. Dan jalan-jalan hidayah ini bermacam-macam juga ada orang yang bisa sadar melalui mendengarkan adzan, mendengarkan ceramah, dan ada juga orang baru menyadari kesalahannya karena Allah Swt menegurnya dengan memberikan cobaan atau musibah. Yang pastinya semua orang yang mendapat hidayah tersebut, ada sesuatu hal kebaikan yang berkaitan dengan dirinya kemudian Allah Swt. bersedia membukakan jalan-jalan hidayah, meskipun ia menyesal karena terlambat tetapi jalan masih ada selama nafasnya masih berhembus. Itu masih jauh lebih baik dari pada orang yang tidak diberi kesempatan untuk sadar (insyaf).

Orang-orang yang sadar (insyaf) sekarang berkata mengapa tidak dari dulu saya sadar? Mengapa setelah melalui banyak proses, tahap, dan kejadian yang buruk yang Allah timpakan baru saya sadar? Lalu bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mempunyai keinginan dan lingkungan yang bisa meraih simpati Allah untuk menolongnya, yang sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk berubah dan tidak mengakui bahwa ia salah.