Monday, December 7, 2009

Empat hal yang dapat mengubah takdir



Ada empat cara yang Allah telah takdirkan dan dapat mengubah takdir Allah SWT.:

1.Ikhtiar, Allah memberikan kepada kita tenaga, akal pikiran, dan perasaan yang merupakan prosesi untuk ikhtiar, berusaha, berjuang, bekerja, dan bergerak. Kita dianjurkan untuk selalu berikhtiar, berjuang, sabar dalam ikhtiar. Introspeksi diri dan memperbaiki keadaan dalam berjihad. Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah takdir suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah keadaan dirinya.”(Al-Radu : 11)

2.Do'a,
“Tidak ada yang dapat mengubah takdir kecuali do'a” (H.R. Tirmidzi)
Doa yang dimaksud dalam hadits di atas adalah do'a yang ikhlas dan sungguh-sungguh. Allah menegaskan dalam firman-Nya:

“Berdo'alah kepada-Ku, niscaya niscaya akan Aku kabulkan.” (Al-Mu’min : 60)

Allah sangat senang kepada hamba-Nya yang mengemis kepada-Nya, memohon kepada-Nya, agar kiranya Dia campur tangan dalam urusan kita. Menangis dalam berdoa. Puncak kekhusukan do'a adalah pada saat kita berdo'a sambil menangis, karena menangis mereka bertambah khusuk. Berdo'a saat sujud karena itu adalah posisi yang terbaik untuk berdoa. Oleh karena itu, perbanyaklah berdoa saat sujud.

3.Khusnuzhan, dalam hadits qudsi:
“Aku bagaimana prasangka atau praduga hamba-Ku.” (H.R. Bukhari)

Baik sangka merupakan akhlak yang terpuji, ada hikmahnya dan banyak kebaikannya. Kita harus selalu berbaik sangka bahwa dalam setiap peristiwa ada rahmat Allah. Subhanallah! Denga berbaik sangka bahwa di balik sakit ada rahmat, di balik musibah ada hikmah dan di dalam kematian ada ridha Allah, maka kita akan bertambah dekat dengan Allah. Dengan berbaik sangka, takdir itu akan menjadi lebih baik, akan diterimanya dengan ikhlas, dan percaya bahwa takdir itu adalah qudrah dan iradat Allah. Semua takdir yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik. Hanya saja kita sering melihatnya dengan nafsu dan emosi. Sedangkan dalam nafsu ada dunia, dosa, dan kepentingan-kepentingan sesaat yang menyebabkan kita tidak nyaman melihat takdir dan selalu menyalahkan.

4.Tawakkal kepada Allah SWT. Setelah kita berikhtiar, berdoa dan berbaik sangka kemudia yang terakhir kita harus tawakkal. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Barang siapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah (setelah ia berikhtiar, berdoa, berkhusnudzan) niscaya Allah akan mencukupi kebutuhannya (urusan berikutnya adalah urusan Allah).” (At-Thalaq : 3)


Allah sangat senang kepada hamba-Nya yang setelah berjuang maksimal, lalu ia menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, apapun yang diberikan Allah dia terima dengan lapang dada. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Allah senang/cinta/sayang kepada hamba-hamba-Nya yang menyerahkan urusannya kepada Allah.” (Ali-Imran : 159)

Sebagai manusia kita tidak ada apa-apanya, lemah dan dhaif. Karena itu, setelah berikhtiar kita serahkan segalanya kepada Allah. Usaha wajib, tetapi Allahlah yang menentukan hasilnya. Apapun keputusan Allah itulah yang terbaik.

(SUMBER: USTADZ ARIFIN ILHAM)

No comments:

Post a Comment

Silahkan Masukkan Komentar Anda