Saturday, November 21, 2009

Manifestasi TAUBAT NASUHA




Naubatan nasuha merupakan taubat yang sesungguh-sungguhnya yang didasarkan dari lubuk hati yang paling dalam karena menyadari segala kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan. Menurut para ulama ada tiga tanda-tanda bahwa seseorang itu telah sadar dan taubat yang sesungguhnya yaitu:

1. Mengakui segala kesalahan yang pernah dilakukannya.
Ini adalah tahapan taubat yang paling awal yaitu pengakuan terhadap kesalahannya yang biasanya disertai dengan ucapan Astagfirullah Al Adzim, ada juga orang yang hanya sampai di sini taubatnya tetapi masih mendingan daripada orang yang tidak pernah merasa bahwa dirinya banyak berbuat salah.

2. Berjanji bersungguh-sungguh untuk tidak akan pernah mengulangi kesalahannya kemudian ditandai dengan usaha yang serius untuk merealisasikan dari janjinya tersebut. Seperti jika misalnya dia dahulu adalah seorang pemabuk, penjudi, pezina, atau dosa-dosa yang lain, maka dia akan berusaha untuk tidak mendekatinya apalagi melakukan perbuatan tersebut.

3. Berusaha untuk melakukan kebaikan dan perbaikan untuk dirinya yaitu melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah Swt seperti menunaikan shalat dan terus melakukan perbaikan terhadap shalatnya, melaksanakan puasa, zakat, menolong sesama yang membutuhkan dan seluruh ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt.



Namun sebagai manusia biasa yang terkadang khilaf pasti kita tidak akan pernah selamanya luput dari kesalahan yang terpenting di sini yang Allah nilai yaitu usaha kita untuk betul-betul bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kriteria-kriteria taubat tersebut. Kalau suatu saat kita terjatuh di lubang kesalahan, maka kita akan berusaha untuk bangkit kembali dan terus melakukan kebaikan. Dan yang paling utama di sini adalah kita minta tolong kepala Allah Yang Maha Menguasai Kehidupan agar Dia sudi kiranya memberi hidayah dan jalan sehingga kita tidak menjadi orang yang salah jalan karena kita memang manusia biasa yang sangat terbatas kemampuannya.

Jika Taubat dilandasi dengan penuh hati, maka hati kita lambat laun akan terus terbuka menerima hidayah Allah sehingga jika yang dahulunya hati tertutup dengan kebaikan maka akan terbuka dengan pemahaman-pemahaman kebaikan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Masukkan Komentar Anda