Saturday, November 21, 2009

TAUBAT



Segala yang Dilakukan, Sekecil Apapun Itu akan Kembali Kepada Pelakunya


Saudaraku……
Begitu banyak di antara kita yang masih saja belum ingin taubat terhadap segala perbuatan yang ia lakukan, masih larut dalam gelimang maksiat dan dosa, Masih bangga terhadap dosa-dosa yang ia kerjakan, atau mungkin juga banyak yang merasa bahwa apa yang dia kerjakan buakanlah perbuatan dosa. Padahal Allah SWT telah memberikan petunjuk di dalam Al-Qur’an dengan firmannya:

“Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan meskipun sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan sebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”(Q.S. Al-Zalzalah)

Terang dan nyata sekali apa yang Allah janjikan tersebut bahwa segala yang dilakukan sekecil apapun akan kembali kepada pelakunya. Kita bisa lihat fenomena yang terjadi di lingkungan kita mulai yang paling dekat yaitu diri kita sendiri, tidakkah kita sadari bahwa segala sesuatu yang kurang mengenakkan yang dialami sekarang merupakan manifestasi dari kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Kalau kita sekarang susah dalam kehidupan atau keadaan perekonomian sesungguhnya itu karena kesalahan kita dahulu, mengapa kita tidak betul2 mempersiapkan diri dengan berdoa, belajar dan berbuat kebaikan sehingga sekarang kita nikmati hasilnya. Atau kita lihat teman-teman kita yang sekarang baik dan kurang baik kehidupannya dalam segi ekonomi dll, kemudian kita review kembali bagaimana kelakuan dan tindakannya masa lalu, maka akan kita lihat sesuatu yang berhubungan antara masa lalunya dan keadaannya sekarang.

Meskipun ada orang yang dahulunya tindakannya buruk tetapi sekarang berubah total itu karena melalui suatu proses yang panjang. Mungkin karena doa-doa orang tuanya atau saudara-saudaranya yang saleh, atau mungkin ada kebaikan yang pernah ia lakukan meskipun kecil di mata manusia akan tetapi Allah menilai besar, kemudian Allah berkuasa penuh untuk mengubahnya melalui jalan-jalan hidayah. Dan jalan-jalan hidayah ini bermacam-macam juga ada orang yang bisa sadar melalui mendengarkan adzan, mendengarkan ceramah, dan ada juga orang baru menyadari kesalahannya karena Allah Swt menegurnya dengan memberikan cobaan atau musibah. Yang pastinya semua orang yang mendapat hidayah tersebut, ada sesuatu hal kebaikan yang berkaitan dengan dirinya kemudian Allah Swt. bersedia membukakan jalan-jalan hidayah, meskipun ia menyesal karena terlambat tetapi jalan masih ada selama nafasnya masih berhembus. Itu masih jauh lebih baik dari pada orang yang tidak diberi kesempatan untuk sadar (insyaf).

Orang-orang yang sadar (insyaf) sekarang berkata mengapa tidak dari dulu saya sadar? Mengapa setelah melalui banyak proses, tahap, dan kejadian yang buruk yang Allah timpakan baru saya sadar? Lalu bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mempunyai keinginan dan lingkungan yang bisa meraih simpati Allah untuk menolongnya, yang sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk berubah dan tidak mengakui bahwa ia salah.

1 comment:

  1. Semoga Allah memberikan hidayah kpd sebanyak2nya umat untuk bertaubat dan kembali ke jalan Allah.

    ReplyDelete

Silahkan Masukkan Komentar Anda