Wednesday, October 7, 2009

Media Ash-Shaffat

BULETIN DAKWAH

Media
Ash-Shaffat


EDISI I/Juli 2008 Muhasabah Menuju Jalan Mardhatillah
Motto:
“Berdakwalah kepada manusia dengan bijaksana dan lemah lembut serta berilah pengajaran yang baik. Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (pendekatan etika santun)…”
(Pencerahan, Q.S. An-Nahl:125)


HAKIKAT KEHIDUPAN
HIDUP UNTUK BERAMAL DAN BERIBADAH

“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa dan Maha Pengampun.”
(Q.S. Al-Mulk : 1-2)


Diterbitkan Oleh: BINA PENGABDIAN DAN KEPEDULIAN UMAT (BPKU-DIKSI) “ASH-SHAFFAT” Penasihat: H. HADING WASE, Lc.MA H. MUSTARI TAHIR, S.Pd.I Penanggungjawab: SULAEMAN MILLA,S.Ag.MA MUH. RIDWAN KASIM, S.Ag Pimpinan Redaksi: RIDWAN M, S.Ag Sekretaris: MUHAMMAD ARIF P, SP Dewan Redaksi: FAIZAL PAITA, S.Pd.I MUH. TAHIR TAJUDDIN, SPd SULTAN ALI CELLA. Alamat Redaksi: Jl. Kijang No. 8 Pinrang. Telp. (0421) 923627 HP. 085242622588 – 08524211267. M O H O N DISIMPAN DI TEMPAT YANG LAYAK.
Amal shaleh adalah perbuatan baik yang tidak terbatas pada ritual ibadah yang berhubungan langsung kepada Allah saja. Namun menyantungi yatim piatu dan fakir miskin juga termasuk amal s h a l e h, bahkan menyingkirkan duri di jalanan pun termasuk perbuatan amal shalih.

Kita memang sangat diperintahkan untuk berbuat kebaikan. Perbuatan baik atau amal shaleh tidaklah pernah sia-sia karena segala kebaikan yang dilakukan tersebut s e l a i n menguntungkan bagi yang dibantu, dampaknya juga akan berpulang kepada pelakunya. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Maka barang siapa mengerjakan amal kebaikan meskipun sebesar biji Zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(Q.S. Az-Zalsalah : 7)

Selagi nyawa masih dikandung badan, maka hendaklah k i t a memanfaatkan kesempatan untuk berbuat kebaikan. Jangan menunda-nunda karena kita tidak pernah menduga kapan kematian datang. Betapa menyesal diri kita, manakala melakukan perbuatan keji kemudian malaikat maut merenggut nyawa kita, sehingga mati dalam keadaan tidak sempat berbuat baik dan menanggung dosa.

Dalam hadits BukharI diterangkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW. menepuk pundak Ibnu Umar seraya berkata,

“Ketika engkau berada di sore hari, janganlah m e n a n t i datangnya pagi. Ketika engkau berada di pagi hari janganlah m e n a n t i datangnya p e t a n g. Manfaatkan s e h a t m u sebelum sakitmu pergunakan hidupmu sebelum matimu.”

Seringkali manusia lupa terhadap k e w a j i b a n beribadah kepada A l l a h karena tenggelam dalam kesibukan dunia. Menafkahi diri dan keluarga m e r u p a k a n kewajiban dan amanah, tetapi hal tersebut bukanlah menjadi penghalang kita dalam menunaikan kewajiban kepada Allah (shalat lima waktu) karena itu adalah kewajiban utama. Meskipun kepentingan dunia dan akhirat sama-sama harus dijalankan.

Tidak ada yang paling indah dalam kehidupan manusia selain memiliki iman dan amal shaleh. Jika ingin senantiasa merasakan jalan kenikmatan yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan, m a k a mengerjakan amal shalih baik itu yang dilakukan dengan ibabah langsung kepada Allah maupun berupa amal yang ditujukan kepada manusia harus selalu dipelihara.

Alangkah bahagia jika seseorang dibimbing Allah untuk selalu berbuat amal kebaikan. B u k a n k a h kesempatan beramal terbuka bagi semua kalangan, selagi kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh sehingga jalan menuju hidayah terbuka untuk senantiasa melakukan kebaikan dan perbaikan. Oleh karena itu, marilah sama-sama menjadikan apapun aktifitas yang kita lakukan senantiasa menjadi ladang amal dan pahala, karena manisnya buah taqwa dapat menjadikan kita mulia di sisi Allah.

Tanda-tanda orang yang merasakan nikmatnya beramal adalah manakala ia dapat berbuat tanpa pamrih disertai keikhlasan niat karena kepatuhannya kepada Allah. Jika ibadah atau amal shaleh dilakukan tanpa pamrih, maka akan mendapat ketenangan hakiki serta ketentraman batin.

Kenikmatan hidup yang dapat banyak menghasikan ketentraman akan lebih terasa ketika A l l a h memberi keberkahan hidup berupa nikmat ketaatan dengan senantiasa berusaha melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Adapun jika kita bersyukur, maka nikmat itu bertambah dan membawa manfaat yaitu kepuasan hati karena telah melakukan amal kebaikan. Pada hakikatnya, yang disebut kenikmatan lahir dan batin yaitu ketika kita selalu merasa bersyukur atas segala anugerah Allah SWT.

Wallahu a’ lam bish shawab.


Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa:
 Tujuan hidup kita adalah menyembah kepada Allah SWT sehingga hakikat kehidupan sesungguhnya yaitu kehidupan yang lebih kekal dapat kita raih.
 Jalan untuk meraih kehidupan akhirat tersebut adalah melakukan amal shaleh sebanyak-banyaknya dan tentu saja shalat menjadi amalan utama yang harus dikerjakan.
 Selain ibadah langsung kepada Allah seperti shalat, puasa, dan sebagainya, masih banyak lagi amal shaleh lainnya contohnya berbuat baik kepada sesama manusia.
 Kemuliaan seseorang di sisi Allah berdasarkan ketakwaannya.
 Nikmat terbaik dalam hidup ini yaitu kesempatan dan kemampuan yang diberikan oleh Allah untuk selalu berbuat kebaikan.


Teropong Qalbu“janganlah memandang dunia secara lahiriah semata. Namun pandanglah hakikat dunia dengan hati. Hakikat dunia dijadikan pelajaran yang sangat berarti, sehingga kita waspada dan hati-hati karena dunia ini hanyalah kesenangan sementara, siapkan bekal hidup sebelum datang kematian.”


KRU BULETIN DAKWAH “MEDIA ASH-SHAFFAT” BERSAMA SEGENAP KARYAWAN DAN KARYAWATI SPBU 74-912.19 SAWITTO – PINRANG, MENGUCAPKAN : TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SEMOGA TIBA DENGAN SELAMAT DI TEMPAT TUJUAN.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Masukkan Komentar Anda